Puisi Fisika (2)

Februari 3, 2010

Vektor cinta kita tegak lurus
Jatuh bertaut di hati karena gravitasi
Fluks kasih semakin tak tersisih
Beriak kecil dan kontinu

Sayang ini tak terkuanta
Absolut hanya untukmu
Semakin meningkat anomali hati
Karena amplitudo hadirmu

Kristal senyumu
Menghancurkan amorf gundahku
Paramagnetik harapku
Tanpa paralaks menggemuruh