Fisika Bukan Matematika

Februari 2, 2010

Banyak guru fisika yang mengajar fisika salah kaprah. Mereka bukan mengajar fisika tetapi mengajar matematika dengan contoh-contoh soal fisika. Menurut Judyanto (2010) dan Lindefeld (2002) selama ini pengajaran fisika lebih banyak menggunakan pendekatan matematik dan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk masalah matematika.
Fisika bukan matematika, tetapi fisika butuh matematika untuk menyederhanakan konsep-konsep fisika yang dibuat dalam bentuk persamaan matematika (rumus). Untuk memahami konsep-konsep fisika, siswa harus terampil dalam merepresentasikan konsep-konsep tersebut dengan berbagai cara (multirepresentasi).
Keterampilan representasi adalah kemampuan yang harus dimiliki untuk meninterprestasi dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan masalah-masalah secara tepat (Kohl dan Noah dalam Judyanto 2010), sedangkan multirepresentasi adalah representasi konsep yang dilakukan lebih dari satu cara.
Menurut Leo Sutrisno representasi dalam fisika ada tiga yaitu (1) representasi verbal; (2) representasi fisis; dan (3) representasi matematis
Jadi dalam pembelajaran fisika ketiga representasi tersebut harus diterapkan guru fisika agar siswa memahami konsep-konsep fisika dengan benar. Contoh konsep percepatan
Representasi verbal :percepatan adalah perubahan kecepatan yang terjadi setelah selang waktu tertentu bukan kecepatan dibagi dengan waktu (pernyataan yang diambil dari persamaan matematis)
Representasi fisis : perubahan kecepatan tersebut bisa disajikan dalam bentuk gambar bergerak (animasi)
Representasi matematis : perubahan kecepatan dan selang waktu dilambangkan dengan simbol dan dibuat dalam bentuk persamaan (rumus)
Semoga pengajaran fisika dapat berlanggsung dengan menerapkan ketiga representasi tersebut untuk mengurangi miskonsepsi fisika.