Alamat Web Blog Komunitas

Januari 25, 2010

Saya bloger pemula, awal januari tahun ini tulisan pertama saya posting untuk mengisi waktu liburan awal tahun. Saya masih perlu banyak belajar ngeblog, mendesain blog yang menarik agar banyak yang mengunjungi, menghasilkan tulisan yang menarik dan bermanfaat. Sharing sesama bloger perlu dilakukan untuk menjalin silaturahmi dan saling berbagi meningkatkan kualitas dan kuantitas isi blog kita. Berikut saya tampilkan alamat web blog komunitas di Indonesia yang mungkin bisa menjadi tempat kita saling berbagi.

1. Bandung Blog Village http://bbv.or.id


2. Blog Station (daerah Bogor-Depok) http://blogstation.org

3. Komunitas blog di Jogja http://angkringan.or.id

4. http://groups.yahoo.com

5. Komunitas blog di Jawa Timur http://cangkrungan.org

6. Komunitas blog di Semarang http://loenpia.net

7. Keluarga blog http://www.bloggerfam.com


Baterai HP ngedrop isi ulang dengan Coca Cola

Januari 25, 2010

Sore tadi HP saya ngedrop, maklum HP jadul baterainya juga sudah mulai kembung. Charger lupa dibawa terpaksa saya tak bisa menggunakan HP saya untuk sementara. Kejadian yang saya alami  banyak juga dialami oleh orang lain. Untuk mengisi ulang baterai HP kita mencari colokan listrik. Permasalahan menggunakan listrik untuk mengisi baterai akan timbul jika tidak ada sumber listrik di dekat kita atau listrik mati yang akhir-akhir ini sering terjadi. Ponsel Daizi Zheng memberikan solusi jika baterai mulai ngedrop, Anda tak perlu mencari colokan listrik, cukup membeli sebotol Coca Cola untuk mengisi ulang baterai ponsel tersebut.

Minuman bersoda ini memberi tenaga pada ponsel Zheng. Karbohidrat yang terdapat pada Coca Cola digunakan sebagai katalis dan akan terurai menjadi oksigen dan air ketika menyuplai energi. Ponsel yang memiliki energi dari karbohidrat ini bertahan empat kali lebih lama dibandingkan dengan baterai biasa. Zheng berencana menawarkan produk mereka kepada produsen HP terkemuka di dunia Nokia. Jika ponsel ini diluncurkan, pengguna taka akan kerepotan lagi jika baterai HP menipis, cukup dengan membeli Coca Cola HP bisa digunakan kembali.


Diagnostik dan Remediasi Kesulitan Belajar Fisika

Januari 25, 2010

Oleh: Leo Sutrisno

Diagnose dan remediasi kesulitan belajar fisika 10: Hukum Newton III

Leo Sutrisno

Jika suatu benda berinteraksi dengan suatu benda lain maka dihasilkan suatu gaya yang berupa dorongan atau tarikan pada pada benda-benda itu. Interaksi itu dapat berupa persentuhan langsung (saling menempel) ada juga yang berupa kontak-jarak jauh (misalnya: gaya gravitasi Bumi, gaya magnet)
Newton menyusun sebuah hukum yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan interaksi ini. Dikatakan bahwa jika sebuah benda A berinteraksi dengan benda B, mereka saling mengerjakan gaya antara yang satu dengan yang lain. Benda A mengerjakan gaya pada benda B dan sebaliknya benda B mengerjakan gaya pada benda A. Kedua gaya ini disebut gaya aksi dan reaksi. Benda memberikan gaya aksi pada B dan benda B memberikan gaya reaksi pada A.

Hubungan antara gaya aksi dan reaksi ini dinyatakan secara formal oleh Issac Newton dalam bentuk Hukum Newton III tentang gerak. Bentuk formalnya adalah sebagai berikut: Setiap aksi akan mendapat reaksi yang sama besar dan berlawanan arah. Pernyataan ini berarti bahwa pada setiap interaksi terdapat sepasang gaya yang bekerja pada kedua benda yang sedang berinteraksi. Besar gaya yang dikerjakan oleh benda pertama pada benda kedua sama besar dengan gaya yang dikerjakan oleh benda kedua pada benda pertama. Namun arahnya saling berlawanan. Dikatakan bahwa gaya selalu muncul secara berpasangan.

Misalnya, saat ini kita sedang duduk di kursi sambil membaca tulisan ini. Kita mengerjakan gaya pada kursi dengan arah ke bawah (ke arah kursi) sebesar gaya berat kita. Demikian juga, kursi memberikan gaya ke atas yang menahan kita yang disebut gaya normal. Besar gaya berat tubuh kita sama dengan besar gaya normal yang dikerjakan kursi pada tubuh kita.

Banyak siswa yang memiliki miskonsepsi tentang Hukum Newton III ini. Salah satu di antaranya, benda yang memiliki massa yang lebih besar memberikan gaya yang lebih besar.

a. Tes diagnostik

Sebuah kotak berada di atas meja. Karena beratnya, kotak mengerjakan sebuah gaya aksi pada meja sebesar gaya berat kotak. Sebagai reaksi, meja mengerjakan gaya pada kotak untuk menahan kotak itu. Mana yang betul?
a. Gaya yang dikerjakan kotak pada meja lebih besar dari gaya yang dikerjakan meja pada kotak.
b. Gaya yang dikerjakan kotak pada meja lebih kecil dari gaya yang dikerjakan meja pada kotak.
c. Gaya yang dikerjakan kotak pada meja sama besar dengan gaya yang dikerjakan meja pada kotak.

Siswa yang memiliki miskonsepsi akan memilih jawaban b, yaitu gaya yang dikerjakan kotak pada meja lebih kecil dari gaya yang dikerjakan meja pada kotak. Jika ditanyakan mengapa? Jawaban yang muncul adalah meja lebih besar dari pada kotak. Karena itu meja mengerjakan gaya yang lebih besar. Mereka menggunakan prinsip semakin besar massa benda semakin besar gaya yang diberikan.

b. Remediasi

Amati kotak. Pada kotak itu terdapat sepasang gaya, yaitu: gaya berat dan gaya meja yang menahan kotak. Gaya berat kotak merupakan akibat dari gaya tarik bumi. Arahnya ke bawah. Gaya meja yang menahan kotak merupakan gaya reaksi meja karena ada kotak di atasnya. Arah gaya reaksi ke atas.

Jika betul pilihan b, meja memberikan gaya yang lebih besar pada kotak daripada gaya berat kotak maka pada kotak masih memiliki gaya netto ke atas. Akibatnya, kotak mempunyai percepatan ke atas. Karena mempunyai percepatan berarti kotak bergerak. Kotak bergerak ke atas meninggalkan meja. Benarkah?! Tidak! Kotak tetap diam di atas meja.
Jadi, tidak mungkin jika gaya yang diberikan meja lebih besar dari pada gaya berat kotak.

Apakah lebih kecil?
Juga tdak mungkin! Sebab, jika lebih kecil maka kotak akan bergerak ke bawah menerobos permukaan meja. Maka, yang betul adalah gaya yang dikerjakan meja pada kotak sama besar dengan gaya yang dikerjakan kotak pada meja.
Setuju?!

Bagaimana halnya dengan motor Anda? Mengapa dapat bergerak? Jengan di jawab karena mesinnya hidup. Coba bayangkan mesin motor Anda hidup, dan ditempatkan di atas lantai yang sangat licin. Misalnya, lantai keramik yang disiram olie. Tambah lagi, ban luarnya sudah halus, batikannya sudah tidak ada. Apakah motor itu melaju seperti di atas jalan aspal? Jadi, mesin yang hidup tidak cukup menjadi syarat motor dapat bergerak. Silahkan pikir, apa yang terjadi pada persentuhan antara ban luar dan permukaan jalan?


Tips bagi Guru dalam Memanfaatkan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pembelajaran

Januari 25, 2010

Penulis: Sudirman Siahaan

Guru dikatakan sebagai seseorang yang mengelola kegiatan pembelajaran bagi para peserta didiknya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di dalam kelas menjadi wewenang dan tanggungjawab guru. Sumber-sumber belajar apa saja yang akan dimanfaatkan di dalam kelas adalah sepenuhnya berada di tangan guru. Metode pembelajaran yang bagaimana yang akan dterapkan di dalam kelas untuk menyajikan materi pelajaran tertentu adalah juga menjadi tanggungjawab guru. Sekalipun sudah ada panduan tentang metode pembelajaran yang ditetapkan untuk digunakan guru dalam menyajikan materi pelajaran, namun tetap saja guru memiliki kewenangan untuk memilih dan menetapkan metode pembelajaran yang akan digunakannya di dalam kelas.

Pengadaan media TIK untuk kegiatan pembelajaran bisa saja berasal dari sekolah itu sendiri atau dari pihak lain. Pada dasarnya tidak menjadi masalah dari manapun asalnya media TIK yang sampai di sekolah. Yang justru lebih penting lagi adalah bagaimana menyiasati agar media TIK yang telah tersedia di sekolah dapat dioptimalkan pemanfaatannya bagi kepentingan pembelajaran peserta didik. Beberapa contoh media TIK yang mulai banyak tersedia di pasaran adalah CD/kaset audio, VCD, dan internet. Sehubungan dengan semakin maraknya ketersediaan media TIK untuk kegiatan pembelajaran, baik di pasaran, yang diadakan sekolah sendiri maupun yang diterima sekolah dari berbagai pihak, maka sebelum memanfaatkannya di dalam kelas, beberapa tips berikut ini perlu kiranya mendapatkan perhatian:

1. Mempelajari materi pelajaran yang dikemas di dalam media TIK

Dengan kemajuan TIK dewasa ini, para guru dapat mencatat daftar websites yang memang memuat materi pelajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dibahas di dalam kelas. Tidak hanya mencatat website-nya tetapi juga materi pelajaran yang dikandung di dalamnya. Penugasan peserta didik mengakses websites tertentu hendaknya dilakukan guru secara terencana. Demikian juga dengan alokasi waktu bagi peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

Manakala di sekolah telah tersedia perangkat komputer dan akses ke internet, maka guru dapat menugaskan para peserta didiknya untuk mengunjungi websites yang dimaksudkan. Tidak hanya sekedar mengunjungi websites tertentu saja, tetapi para peserta didik juga ditugaskan untuk mendiskusikan materi pelajaran yang dikemas di dalamnya.

Mengakses websites tertentu yang ditugaskan guru dapat saja dilakukan peserta didik di luar jam pelajaran sekolah atau selama peserta didik masih berada di sekolah. Apabila selama berada di lingkungan sekolah, peserta didik dapat saja mengakses websites yang ditugaskan guru di lab komputer. Peserta didik akan merasa lebih leluasa melaksanakan tugas yang diberikan guru apabila ada jam pelajaran kosong. Atau, setidak-tidaknya ada satu jam pelajaran yang diperuntukkan guru kepada peserta didik untuk mengakses websites dan mendiskusikan materinya. Tentunya akan lebih baik lagi apabila peserta didik melaksanakan tugas di luar jam pelajaran sekolah.

2. Merencanakan waktu pemanfaatan media TIK

Ada sebagian guru yang membawa media TIK atau media pembelajaran ke dalam kelas dan kemudian memanfaatkannya ketika dirinya merasa memerlukannya. Artinya, pemanfaatan media pembelajaran dilakukan sesuai dengan keinginannya. Bahkan, lebih ekstrim lagi, ada guru yang menugaskan para peserta didiknya untuk memanfaatkan media pembelajaran karena dirinya berhalangan hadir mengajar di kelas. Media pembelajaran mana yang akan dimanfaatkan peserta didik sewaktu guru berhalangan mengajar tidak ditentukan alias diserahkan sepenuhnya kepada peserta didik. Demikian juga dengan petunjuk atau pedoman yang perlu diperhatikan atau dilaksanakan oleh peserta didik selama memanfaatkan media pembelajaran.

Berdasarkan keadaan tersebut di atas, dapatlah dikatakan secara singkat bahwa pada dasarnya guru tidak melakukan perencanaan tentang pemanfaatan media yang tersedia di sekolahnya. Padahal pemanfaatan media pembelajaran yang tersedia di sekolah tentunya merupakan sesuatu yang seyogianya dilakukan guru. Masih relatif akan lebih terarah apabila media pembelajaran yang akan dimanfaatkan peserta didik itu telah disiapkan dan kemudian dititipkan kepada guru piket atau Kepala Sekolah. Pendampingan peserta didik dalam pemanfaatan media di sini tentu saja dapat dilakukan oleh guru piket, tenaga Tata Usaha atau Kepala Sekolah.

Bagaimana seandainya guru tidak berhalangan hadir mengajar di kelas? Apakah guru juga masih akan memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran sekali pun seandainya dirinya tidak berhalangan hadir mengajar di kelas? Hendaknya pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran dilakukan secara terencana dan terintegrasi dalam jadwal pelajaran sekolah.

Sebagai contoh adalah guru yang akan memanfaatkan media CD atau VCD dalam kegiatan pembelajaran. Setelah mempelajari materi yang dikandung di dalam CD/VCD, maka guru tahu persis kapan materi tersebut akan dibahas bersama peserta didiknya. Dalam kaitan ini, guru tentunya dituntut untuk membuat perencanaan pemanfaatannya. Berbagai topik program media yang terdapat di dalam media CD/VCD telah terlebih dahulu dipelajari guru sehingga dapat diintegrasikan dengan jadwal pelajaran sekolah, baik mengenai harinya maupun waktunya. Dengan adanya perencanaan ini, maka peserta didik dapat dikondisikan agar peserta didik mempersiapkan dirinya dan fasilitas yang mereka perlukan sebelum kegiatan pemanfaatan media dilakukan. Demikian juga halnya dengan kesiapan guru itu sendiri, baik dalam mempelajari materi pelajaran yang dikemas di dalam media CD atau VCD maupun dalam mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan guru.

3. Mengkomunikasikan rencana pemanfaatan media TIK kepada peserta didik

Setidak-tidaknya ada 2 alasan mengapa dinilai penting mengkomunikasikan rencana pemanfaatan media TIK kepada peserta didik adalah agar peserta didik dapat mempersiapkan (a) dirinya untuk mempelajari materi pelajaran yang akan disajikan melalui media TIK dan (b) fasilitas yang diperlukan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran melalui media TIK. Dari sisi guru sendiri, ada tuntutan agar guru lebih (a) mempersiapkan dirinya mengenai materi pelajaran yang akan dibahas, (b) mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan (dalam kondisi baik) agar tidak menjadi hambatan sewaktu pemanfaatan media TIK dilaksanakan, dan (c) mempersiapkan ruangan yang akan menjadi tempat pemanfaatan media TIK.

Apabila memungkinkan, rencana pemanfaatan media TIK dalam kegiatan pembelajaran dapat ditempelkan di pintu masuk ruang kelas atau di ruang lain yang telah diperuntukkan sebagai tempat pemanfaatan media TIK. Atau bahkan sehari sebelum pemanfaatan media TIK, guru kembali mengingatkan peserta didiknya mengenai kegiatan pembelajaran esok yang memanfaatkan media TIK. Akan semakin lebih baik lagi guru juga menjelaskan topik dan pokok-pokok materi pelajaran yang akan dibahas serta kompetensi yang perlu dikuasai peserta didik.

4. Mengkomunikasikan rencana pemanfaatan media TIK kepada pengelola fasilitas TIK sekolah

Tidak adanya komunikasi tentang rencana pemanfaatan media TIK kepada pengelola fasilitas TIK dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan pemanfaatan media TIK atau lebih fatal lagi adalah tertundanya rencana pelaksanaan pemanfaatan media TIK untuk kepentingan pembelajaran. Tentunya akan berbeda kondisinya apabila sang guru adalah juga pengelola fasilitas TIK. Komunikasi dengan pengelola fasilitas TIK ini akan menuntut aktivitas pengelola untuk memeriksa berbagai fasilitas TIK yang dibutuhkan guru sehingga pada saat pelaksanaan pemanfaatan, semua fasilitas TIK yang dibutuhkan guru dalam keadaan siap dan baik.